KATA PENDAHULUAN
Puji syukur penyusun panjatkan ke
hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena berkat rahmat-Nya kami bisa
menyelesaikan makalah yang berjudul Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua. Terima kasih.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua. Terima kasih.
Bekasi, 25 Mei 2012
Penyusun
BAB I :
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Republik
Indonesia disingkat RI
atau Indonesia adalah negara di
Asia Tenggara, yang dilintasi garis khatulistiwa dan berada di antara benua
Asia dan Australia serta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Indonesia
adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 13.487 pulau, oleh
karena itu ia disebut juga sebagai Nusantara ("pulau luar", di
samping Jawa yang dianggap pusat). Dengan populasi sebesar 222 juta jiwa pada
tahun 2006, Indonesia adalah negara berpenduduk terbesar keempat di dunia dan
negara yang berpenduduk Muslim terbesar di dunia, meskipun
secara resmi bukanlah negara Islam. Bentuk pemerintahan
Indonesia adalah republik, dengan Dewan
Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Presiden yang dipilih langsung.
Ibukota negara ialah Jakarta.
Indonesia berbatasan dengan Malaysia di Pulau Kalimantan,
dengan Papua
Nugini di Pulau Papua dan dengan Timor
Leste di Pulau Timor. Negara tetangga
lainnya adalah Singapura, Filipina,
Australia,
dan wilayah persatuan Kepulauan Andaman dan Nikobar di India.
Sejarah Indonesia banyak dipengaruhi oleh bangsa
lainnya. Kepulauan Indonesia menjadi wilayah perdagangan penting setidaknya
sejak abad ke-7, yaitu ketika Kerajaan Sriwijaya di Palembang
menjalin hubungan agama dan perdagangan dengan Tiongkok dan India.
Kerajaan-kerajaan Hindu
dan Buddha
telah tumbuh pada awal abad Masehi, diikuti para pedagang yang membawa agama Islam, serta
berbagai kekuatan Eropa
yang saling bertempur untuk memonopoli perdagangan rempah-rempah Maluku
semasa era penjelajahan samudra. Setelah berada di bawah penjajahan Belanda, Indonesia
yang saat itu bernama Hindia Belanda menyatakan kemerdekaannya
di akhir Perang Dunia II. Selanjutnya
Indonesia mendapat berbagai hambatan, ancaman dan tantangan dari bencana alam,
korupsi, separatisme, proses demokratisasi dan periode perubahan ekonomi yang
pesat.
Dari Sabang sampai Merauke,
Indonesia terdiri dari berbagai suku, bahasa dan agama yang berbeda. Suku
Jawa adalah grup etnis terbesar dan secara politis paling dominan.
Semboyan nasional Indonesia, "Bhinneka tunggal ika"
("Berbeda-beda tetapi tetap satu"), berarti keberagaman yang
membentuk negara. Selain memiliki populasi padat dan wilayah yang luas,
Indonesia memiliki wilayah alam yang mendukung tingkat keanekaragaman hayati terbesar
kedua di dunia.
Indonesia juga anggota dari PBB dan
satu-satunya anggota yang pernah keluar dari PBB, yaitu
pada tanggal 7
Januari 1965,
dan bergabung kembali pada tanggal 28
September 1966
dan Indonesia tetap dinyatakan sebagai anggota yang ke-60, keanggotaan yang
sama sejak bergabungnya Indonesia pada tanggal 28
September 1950.
Selain PBB,
Indonesia juga merupakan anggota dari ASEAN, APEC,
OKI, G-20 dan akan menjadi anggota dari OECD.
Etimologi
Kata "Indonesia" berasal dari kata
dalam bahasa
Latin yaitu Indus yang berarti "Hindia" dan kata
dalam bahasa
Yunani nesos yang berarti "pulau". Jadi, kata
Indonesia berarti wilayah
Hindia kepulauan, atau kepulauan yang berada di Hindia, yang menunjukkan bahwa
nama ini terbentuk jauh sebelum Indonesia menjadi negara berdaulat. Pada tahun
1850, George
Earl, seorang etnolog berkebangsaan Inggris,
awalnya mengusulkan istilah Indunesia dan Malayunesia untuk
penduduk "Kepulauan Hindia atau Kepulauan Melayu". Murid dari Earl, James Richardson Logan,
menggunakan kata Indonesia sebagai sinonim dari Kepulauan India.
Namun, penulisan akademik Belanda di media Hindia
Belanda tidak menggunakan kata Indonesia, tetapi istilah Kepulauan
Melayu (Maleische Archipel); Hindia Timur Belanda (Nederlandsch
Oost Indië), atau Hindia (Indië); Timur (de Oost);
dan bahkan Insulinde (istilah ini diperkenalkan tahun 1860 dalam novel Max
Havelaar (1859), ditulis oleh Multatuli,
mengenai kritik terhadap kolonialisme Belanda).
Sejak tahun 1900, nama Indonesia menjadi lebih
umum pada lingkungan akademik di luar Belanda, dan golongan nasionalis
Indonesia menggunakannya untuk ekspresi politik. Adolf
Bastian dari Universitas Berlin
memasyarakatkan nama ini melalui buku Indonesien oder die Inseln des
Malayischen Archipels, 1884–1894. Pelajar Indonesia pertama yang
menggunakannya ialah Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar
Dewantara), yaitu ketika ia mendirikan kantor berita di Belanda yang bernama Indonesisch
Pers Bureau pada tahun 1913.
Politik dan Pemerintahan
Indonesia menjalankan pemerintahan republik
presidensial multipartai yang demokratis.
Seperti juga di negara-negara demokrasi lainnya, sistem politik di Indonesia
didasarkan pada Trias Politika yaitu kekuasaan
legislatif,
eksekutif
dan yudikatif.
Kekuasaan legislatif dipegang oleh sebuah lembaga bernama Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR).
MPR pernah menjadi lembaga tertinggi
negara unikameral, namun setelah amandemen
ke-4 MPR bukanlah lembaga tertinggi lagi, dan komposisi
keanggotaannya juga berubah. MPR setelah amandemen UUD 1945, yaitu sejak 2004
menjelma menjadi lembaga bikameral yang terdiri dari
560 anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
yang merupakan wakil rakyat melalui Partai
Politik, ditambah dengan 132 anggota Dewan Perwakilan Daerah
(DPD) yang merupakan wakil provinsi dari jalur independen.[27]
Anggota DPR dan DPD dipilih melalui pemilu dan
dilantik untuk masa jabatan lima tahun. Sebelumnya, anggota MPR adalah seluruh
anggota DPR ditambah utusan golongan dan TNI/Polri. MPR
saat ini diketuai oleh Taufiq Kiemas. DPR saat ini
diketuai oleh Marzuki Alie, sedangkan DPD
saat ini diketuai oleh Irman Gusman.
Lembaga eksekutif berpusat pada presiden,
wakil
presiden, dan kabinet. Kabinet di Indonesia
adalah Kabinet Presidensial sehingga
para menteri bertanggung jawab kepada presiden dan tidak mewakili partai
politik yang ada di parlemen. Meskipun demikian, Presiden saat ini yakni Susilo Bambang Yudhoyono yang
diusung oleh Partai Demokrat juga menunjuk
sejumlah pemimpin Partai Politik untuk duduk di
kabinetnya. Tujuannya untuk menjaga stabilitas pemerintahan mengingat kuatnya
posisi lembaga legislatif di Indonesia. Namun pos-pos penting dan strategis
umumnya diisi oleh menteri tanpa portofolio partai (berasal dari seseorang yang
dianggap ahli dalam bidangnya).
Lembaga Yudikatif sejak masa reformasi dan adanya
amandemen UUD 1945 dijalankan oleh Mahkamah Agung,
Komisi
Yudisial, dan Mahkamah Konstitusi, termasuk
pengaturan administrasi para hakim. Meskipun demikian keberadaan Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia tetap dipertahankan.
Pembagian Administratif
Indonesia saat ini terdiri dari 33 provinsi,
lima di antaranya memiliki status yang berbeda. Provinsi dibagi menjadi 399 kabupaten
dan 98 kota
yang dibagi lagi menjadi kecamatan dan lagi menjadi kelurahan,
desa, gampong,
kampung,
nagari,
pekon,
atau istilah lain yang diakomodasi oleh Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Tiap
provinsi memiliki DPRD Provinsi
dan gubernur;
sementara kabupaten
memiliki DPRD Kabupaten dan bupati; kemudian
kota
memiliki DPRD Kota
dan walikota;
semuanya dipilih langsung oleh rakyat melalui Pemilu dan Pilkada.
Bagaimanapun di Jakarta tidak terdapat DPR Kabupaten atau Kota, karena Kabupaten
Administrasi dan Kota Administrasi di Jakarta bukanlah daerah otonom.
Provinsi Aceh, Daerah
Istimewa Yogyakarta, Papua Barat, dan Papua
memiliki hak istimewa legislatur yang lebih besar dan tingkat otonomi yang
lebih tinggi dibandingkan provinsi lainnya. Contohnya, Aceh berhak membentuk
sistem legal sendiri; pada tahun 2003, Aceh mulai menetapkan hukum Syariah.
Yogyakarta mendapatkan status Daerah Istimewa sebagai pengakuan terhadap peran
penting Yogyakarta dalam mendukung Indonesia selama Revolusi. Provinsi
Papua, sebelumnya disebut Irian Jaya, mendapat status otonomi khusus
tahun 2001. DKI Jakarta, adalah daerah
khusus ibukota negara. Timor Portugis digabungkan ke
dalam wilayah Indonesia dan menjadi provinsi Timor
Timur pada 1979–1999, yang kemudian memisahkan diri melalui
referendum menjadi Negara Timor Leste.
Geografi
Indonesia
adalah negara kepulauan di Asia Tenggara
yang memiliki 17.504 pulau besar dan kecil, sekitar 6.000 di antaranya tidak
berpenghuni, yang menyebar disekitar khatulistiwa,
yang memberikan cuaca tropis. Posisi Indonesia terletak pada koordinat 6°LU - 11°08'LS
dan dari 95°'BT - 141°45'BT serta terletak di antara dua benua yaitu benua Asia dan benua Australia/Oseania.
Wilayah
Indonesia terbentang sepanjang 3.977 mil di antara Samudra Hindia
dan Samudra Pasifik. Luas daratan Indonesia adalah 1.922.570 km² dan luas
perairannya 3.257.483 km². Pulau terpadat penduduknya adalah pulau Jawa, dimana
setengah populasi Indonesia bermukim. Indonesia terdiri dari 5 pulau besar,
yaitu: Jawa dengan luas 132.107 km², Sumatera dengan
luas 473.606 km², Kalimantan dengan luas 539.460 km², Sulawesi dengan
luas 189.216 km², dan Papua dengan luas 421.981 km². Batas wilayah Indonesia diukur
dari kepulauan dengan menggunakan territorial laut: 12 mil laut serta
zona ekonomi eksklusif: 200 mil laut, searah
penjuru mata angin, yaitu:
|
Pendidikan
Sesuai dengan konstitusi yang berlaku, yaitu
berdasarkan UUD
1945 pasal 31 ayat 4 dan Undang-undang
nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, bahwa pemerintah
Indonesia baik pusat maupun daerah mesti mengalokasikan anggaran untuk
pendidikan sebesar 20% dari APBN dan APBD diluar gaji pendidik dan biaya kedinasan. Namun
pada tahun 2007
alokasi yang disediakan tersebut baru sekitar 17.2 %, jauh lebih rendah
dibandingkan dengan negara Malaysia, Thailand dan Filipina
yang telah mengalokasikan anggaran untuk pendidikan lebih dari 28 %
Ekonomi
Sistem
ekonomi Indonesia awalnya didukung dengan diluncurkannya Oeang Repoeblik
Indonesia (ORI) yang menjadi mata uang pertama Republik Indonesia, yang
selanjutnya berganti menjadi Rupiah.
Pada
masa pemerintahan Orde Lama, Indonesia tidak seutuhnya mengadaptasi sistem
ekonomi kapitalis, namun juga memadukannya dengan nasionalisme ekonomi.
Pemerintah yang belum berpengalaman, masih ikut campur tangan ke dalam beberapa
kegiatan produksi yang berpengaruh bagi masyarakat banyak. Hal tersebut, ditambah
pula kemelut politik, mengakibatkan terjadinya ketidakstabilan pada ekonomi
Negara.
Uang rupiah
Pemerintahaan
Orde Baru segera menerapkan disiplin ekonomi yang bertujuan menekan inflasi,
menstabilkan mata uang, penjadualan ulang hutang luar negeri, dan berusaha menarik bantuan dan investasi asing. Pada era
tahun 1970-an harga minyak bumi yang meningkat menyebabkan melonjaknya nilai ekspor, dan
memicu tingkat pertumbuhan ekonomi rata-rata yang tinggi sebesar 7% antara
tahun 1968 sampai 1981. Reformasi ekonomi lebih lanjut menjelang akhir tahun
1980-an, antara lain berupa deregulasi sektor keuangan dan pelemahan nilai
rupiah yang terkendali, selanjutnya mengalirkan investasi asing ke Indonesia
khususnya pada industri-industri berorientasi ekspor pada antara tahun 1989
sampai 1997 Ekonomi Indonesia mengalami kemunduran pada akhir tahun 1990-an akibat krisis ekonomi yang melanda sebagian besar Asia pada saat itu, yang disertai pula berakhirnya masa Orde
Baru dengan pengunduran diri Presiden Soeharto tanggal 21 Mei 1998.
Saat
ini ekonomi Indonesia telah cukup stabil. Pertumbuhan PDB
Indonesia tahun 2004 dan 2005 melebihi 5% dan
diperkirakan akan terus berlanjut. Namun demikian, dampak pertumbuhan itu belum
cukup besar dalam memengaruhi tingkat pengangguran, yaitu sebesar 9,75%.
Perkiraan tahun 2006, sebanyak 17,8% masyarakat hidup di bawah garis kemiskinan,
dan terdapat 49,0% masyarakat yang hidup dengan penghasilan kurang dari AS$ 2
per hari.
Indonesia
mempunyai sumber daya alam yang besar di luar Jawa, termasuk minyak mentah,
gas alam, timah, tembaga, dan emas. Indonesia pengekspor gas alam terbesar kedua di dunia,
meski akhir-akhir ini ia telah mulai menjadi pengimpor bersih minyak mentah.
Hasil pertanian yang utama termasuk beras, teh, kopi, rempah-rempah, dan karet. Sektor jasa adalah penyumbang terbesar PDB, yang mencapai 45,3% untuk
PDB 2005. Sedangkan sektor industri menyumbang 40,7%, dan sektor pertanian
menyumbang 14,0%. Meskipun demikian, sektor pertanian mempekerjakan lebih
banyak orang daripada sektor-sektor lainnya, yaitu 44,3% dari 95 juta orang
tenaga kerja. Sektor jasa mempekerjakan 36,9%, dan sisanya sektor industri
sebesar 18,8%.
Rekan
perdagangan terbesar Indonesia adalah Jepang, Amerika Serikat,
dan negara-negara jirannya yaitu Malaysia, Singapura
dan Australia.
Meski
kaya akan sumber daya alam dan manusia, Indonesia masih menghadapi masalah
besar dalam bidang kemiskinan yang sebagian besar disebabkan oleh korupsi yang
merajalela dalam pemerintahan. Lembaga Transparency
International menempatkan Indonesia sebagai
peringkat ke-143 dari 180 negara dalam Indeks Persepsi Korupsi, yang dikeluarkannya pada tahun 2007.
Kebudayaan :
Pertunjukkan
Indonesia memiliki sekitar 300 kelompok etnis,
tiap etnis memiliki warisan budaya yang berkembang selama berabad-abad,
dipengaruhi oleh kebudayaan India, Arab, Cina, Eropa, dan termasuk kebudayaan
sendiri yaitu Melayu.
Contohnya tarian Jawa
dan Bali
tradisional memiliki aspek budaya dan mitologi Hindu, seperti wayang kulit
yang menampilkan kisah-kisah tentang kejadian mitologis Hindu Ramayana
dan Baratayuda.
Banyak juga seni tari yang berisikan nilai-nilai Islam.
Beberapa di antaranya dapat ditemukan di daerah Sumatera
seperti tari Ratéb Meuseukat dan tari Seudati
dari Aceh.
Seni pantun, gurindam, dan
sebagainya dari pelbagai daerah seperti pantun Melayu, dan pantun-pantun
lainnya acapkali dipergunakan dalam acara-acara tertentu yaitu perhelatan,
pentas seni, dan lain-lain.
Busana
Di bidang busana warisan budaya yang terkenal di
seluruh dunia adalah kerajinan batik. Beberapa daerah yang terkenal akan industri
batik meliputi Yogyakarta, Surakarta,
Cirebon,
Pandeglang,
Garut,
Tasikmalaya dan juga Pekalongan. Kerajinan batik
ini pun diklaim oleh negara lain dengan industri batiknya. Busana asli
Indonesia dari Sabang
sampai Merauke
lainnya dapat dikenali dari ciri-cirinya yang dikenakan di setiap daerah antara
lain baju
kurung dengan songketnya dari Sumatera
Barat (Minangkabau), kain ulos dari Sumatra
Utara (Batak),
busana kebaya,
busana khas Dayak
di Kalimantan,
baju
bodo dari Sulawesi Selatan, busana berkoteka dari Papua dan
sebagainya.
Arsitektur
Arsitektur Indonesia
mencerminkan keanekaragaman budaya,
sejarah, dan geografi yang membentuk
Indonesia seutuhnya. Kaum penyerang, penjajah, penyebar agama, pedagang, dan
saudagar membawa perubahan budaya dengan memberi dampak pada gaya dan teknik
bangunan. Tradisionalnya, pengaruh arsitektur asing yang paling kuat adalah
dari India. Tetapi, Cina, Arab, dan sejak abad ke-19 pengaruh Eropa menjadi
cukup dominan.
Ciri khas arsitektur Indonesia kuno masih dapat
dilihat melalui rumah-rumah adat dan/atau istana-istana kerajaan dari tiap-tiap
provinsi. Taman Mini Indonesia Indah,
salah satu objek wisata di Jakarta yang menjadi miniatur Indonesia, menampilkan
keanekaragaman arsitektur Indonesia itu. Beberapa bangunan khas Indonesia
misalnya Rumah Gadang, Monumen
Nasional, dan Bangunan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan di
Institut Teknologi Bandung.
Olahraga
Olahraga yang paling populer di Indonesia adalah
bulu tangkis dan sepak bola; Liga Super
Indonesia. adalah liga klub sepak bola utama di Indonesia. Olahraga tradisional
termasuk sepak takraw dan karapan sapi di Madura.
Di wilayah dengan sejarah perang antar suku, kontes pertarungan diadakan,
seperti caci di Flores, dan pasola di
Sumba. Pencak silat adalah seni bela diri yang unik yang berasal dari wilayah
Indonesia. Seni bela diri ini kadang-kadang ditampilkan pada acara-acara
pertunjukkan yang biasanya diikuti dengan musik tradisional Indonesia berupa gamelan
dan seni musik tradisional lainnya sesuai dengan daerah asalnya. Olahraga di
Indonesia biasanya berorientasi pada pria dan olahraga spektator sering
berhubungan dengan judi yang ilegal di Indonesia.
Di ajang kompetisi multi cabang, prestasi
atlet-atlet Indonesia tidak terlalu mengesankan. Di Olimpiade, prestasi terbaik
Indonesia diraih pada saat Olimpiade 1992, dimana
Indonesia menduduki peringkat 24 dengan meraih 2 emas 2 perak dan 1 perunggu.
Pada era 1960 hingga 2000, Indonesia merajai bulu tangkis. Atlet-atlet putra
Indonesia seperti Rudi Hartono, Liem
Swie King, Icuk Sugiarto, Alan
Budikusuma, Ricky Subagja, dan Rexy
Mainaky merajai kejuaraan-kejuaraan dunia. Rudi Hartono yang
dianggap sebagai maestro bulu tangkis dunia, menjadi juara All
England terbanyak sepanjang sejarah. Selain bulu
tangkis, atlet-atlet tinju Indonesia juga mampu meraih gelar juara
dunia, seperti Elyas Pical, Nico Thomas, dan Chris John.
Seni Musik
Seni musik di Indonesia, baik tradisional maupun
modern sangat banyak terbentang dari Sabang
hingga Merauke.
Setiap provinsi di Indonesia memiliki musik
tradisional dengan ciri khasnya tersendiri. Musik tradisional
termasuk juga keroncong
yang berasal dari keturunan Portugis di daerah Tugu,
Jakarta,
yang dikenal oleh semua rakyat Indonesia bahkan hingga ke mancanegara. Ada juga
musik yang merakyat di Indonesia yang dikenal dengan nama dangdut
yaitu musik beraliran Melayu modern yang dipengaruhi oleh musik India sehingga
musik dangdut ini sangat berbeda dengan musik tradisional Melayu yang
sebenarnya, seperti musik Melayu Deli, Melayu Riau, dan sebagainya.
Alat musik tradisional yang merupakan alat musik
khas Indonesia memiliki banyak ragam dari pelbagai daerah di Indonesia, namun
banyak pula dari alat musik tradisional Indonesia 'dicuri' oleh negara lain
untuk kepentingan penambahan budaya dan seni musiknya sendiri dengan mematenkan
hak cipta seni budaya dari Indonesia.
Alat musik tradisional Indonesia antara lain
meliputi:
|
|
Boga
Masakan Indonesia bervariasi bergantung pada
wilayahnya. Nasi adalah makanan pokok dan dihidangkan dengan lauk daging dan
sayur. Bumbu (terutama cabai), santan, ikan, dan ayam adalah bahan yang penting.
Sepanjang sejarah, Indonesia telah menjadi tempat
perdagangan antara dua benua. Ini menyebabkan terbawanya banyak bumbu, bahan
makanan dan teknik memasak dari bangsa Melayu
sendiri, India,
Timur
tengah, Tionghoa, dan Eropa. Semua
ini bercampur dengan ciri khas makanan Indonesia tradisional, menghasilkan
banyak keanekaragaman yang tidak ditemukan di daerah lain. Bahkan bangsa Spanyol
dan Portugis,
telah mendahului bangsa Belanda dengan membawa banyak
produk dari dunia baru ke Indonesia.
Sambal, sate, bakso, soto, dan nasi
goreng merupakan beberapa contoh makanan yang biasa dimakan
masyarakat Indonesia setiap hari. Selain disajikan di warung atau restoran,
terdapat pula aneka makanan khas Indonesia yang dijual oleh para pedagang
keliling menggunakan gerobak atau pikulan. Pedagang ini menyajikan bubur
ayam, mie ayam, mi bakso, mi
goreng, nasi goreng, aneka macam soto, siomay,
sate, nasi
uduk, dan lain-lain.
Rumah makan Padang yang menyajikan nasi Padang,
yaitu nasi disajikan bersama aneka lauk-pauk Masakan
Padang, mudah ditemui di berbagai kota di Indonesia. Selain itu Warung
Tegal yang menyajikan masakan Jawa khas Tegal dengan harga yang
terjangkau juga tersebar luas. Nasi rames atau nasi
campur yang berisi nasi beserta lauk atau sayur pilihan dijual di
warung nasi di tempat-tempat umum, seperti stasiun kereta
api, pasar, dan terminal bus. Di Daerah Istimewa Yogyakarta dan
sekitarnya dikenal nasi kucing sebagai nasi rames
yang berukuran kecil dengan harga murah, nasi kucing sering dijual di atas
angkringan, sejenis warung kaki lima. Penganan kecil semisal kue-kue banyak
dijual di pasar tradisional. Kue-kue tersebut biasanya berbahan dasar beras,
ketan, ubi kayu, ubi jalar, terigu, atau sagu.
Perfilman
Film pertama yang diproduksi pertama kalinya di
nusantara adalah film bisu tahun 1926 yang berjudul Loetoeng Kasaroeng dan
dibuat oleh sutradara Belanda G. Kruger dan L.
Heuveldorp pada zaman Hindia Belanda. Film ini
dibuat dengan aktor lokal oleh Perusahaan Film Jawa NV di Bandung
dan muncul pertama kalinya pada tanggal 31
Desember, 1926
di teater Elite and Majestic, Bandung. Setelah itu, lebih
dari 2.200 film diproduksi. Di masa awal kemerdekaan, sineas-sineas Indonesia
belum banyak bermunculan. Di antara sineas yang ada, Usmar
Ismail merupakan salah satu sutradara paling produktif, dengan film
pertamanya Harta Karun (1949). Namun
kemudian film pertama yang secara resmi diakui sebagai film pertama Indonesia
sebagai negara berkedaulatan adalah film Darah
dan Doa (1950) yang disutradarai Usmar Ismail. Dekade 1970
hingga 2000-an, Arizal
muncul sebagai sutradara film paling produktif. Tak kurang dari 52 buah film
dan 8 judul sinetron dengan 1.196 episode telah dihasilkannya.
Popularitas industri film Indonesia
memuncak pada tahun 1980-an dan mendominasi bioskop di Indonesia, meskipun
kepopulerannya berkurang pada awal tahun 1990-an. Antara tahun 2000 hingga
2005, jumlah film Indonesia yang dirilis setiap tahun meningkat. Film Laskar
Pelangi (2008) yang diangkat dari novel karya Andrea
Hirata menjadi film dengan pendapatan tertinggi sepanjang sejarah
perfilman Indonesia saat ini.
Kesusastraan
Bukti tulisan tertua di Indonesia adalah berbagai
prasasti berbahasa Sanskerta pada abad ke-5 Masehi.
Figur penting dalam sastra modern Indonesia termasuk: pengarang Belanda Multatuli
yang mengkritik perlakuan Belanda terhadap Indonesia selama zaman penjajahan
Belanda; Muhammad Yamin dan Hamka yang
merupakan penulis dan politikus pra-kemerdekaan; dan Pramoedya Ananta Toer, pembuat
novel Indonesia yang paling terkenal. Selain novel, sastra tulis Indonesia juga
berupa puisi, pantun, dan sajak. Chairil
Anwar merupakan penulis puisi Indonesia yang paling ternama. Banyak
orang Indonesia memiliki tradisi lisan yang kuat, yang
membantu mendefinisikan dan memelihara identitas budaya mereka. Kebebasan pers
di Indonesia meningkat setelah berakhirnya kekuasaan Presiden Soeharto.
Stasiun televisi
termasuk sepuluh stasiun televisi swasta nasional, dan jaringan daerah yang
bersaing dengan stasiun televisi negeri TVRI. Stasiun
radio swasta menyiarkan berita mereka dan program penyiaran asing.
Dilaporkan terdapat 20 juta pengguna internet di Indonesia pada tahun 2007.
Penggunaan internet terbatas pada minoritas populasi, diperkirakan sekitar
8.5%.
Lingkungan Hidup
Wilayah Indonesia memiliki keanekaragaman makhluk
hidup yang tinggi sehingga oleh beberapa pihak wilayah ekologi Indonesia
disebut dengan istilah "Mega biodiversity" atau
"keanekaragaman mahluk hidup yang tinggi" umumnya dikenal sebagai Indomalaya
atau Malesia
bedasarkan penelitian bahwa 10 persen tumbuhan, 12 persen mamalia, 16 persen
reptil, 17 persen burung, 25 persen ikan yang ada di dunia hidup di Indonesia,
padahal luas Indonesia hanya 1,3 % dari luas Bumi. Kekayaan makhluk hidup
Indonesia menduduki peringkat ketiga setelah Brasil dan Republik Demokratik Kongo.
Meskipun demikian, Guinness World Records pada
2008 pernah mencatat rekor Indonesia sebagai negara yang paling kencang laju
kerusakan hutannya di dunia. Setiap tahun Indonesia kehilangan hutan seluas 1,8
juta hektar. Kerusakan yang terjadi di daerah hulu (hutan) juga turut merusak
kawasan di daerah hilir (pesisir). Menurut catatan Down The Earth,
proyek Asian Development Bank (ADB)
di sektor kelautan Indonesia telah memicu terjadinya alih fungsi secara besar-besaran
hutan bakau menjadi kawasan pertambakan. Padahal hutan bakau, selain berfungsi
melindungi pantai dari abrasi, merupakan habitat yang baik bagi berbagai jenis
ikan. Kehancuran hutan bakau tersebut mengakibatkan nelayan harus mencari ikan
dengan jarak semakin jauh dan menambah biaya operasional mereka dalam mencari
ikan. Selain itu, hancurnya hutan bakau juga mengakibatkan semakin rentannya
kawasan pesisir Indonesia terhadap terjangan air pasang laut dan banjir,
terlebih di musim hujan.
Pulau - Pulau Terluar dan Batas NKRI
Republik Indonesia adalah Negara kepulauan
berwawasan nusantara, sehingga batas wilayah di laut harus mengacu pada UNCLOS
(United Nations Convension on the Law of the Sea) 82/ HUKLA (Hukum laut) 82
yang kemudian diratifikasi dengan UU No. 17 Tahun 1985. Indonesia memiliki
sekitar 17.506 buah pulau dan 2/3 wilayahnya berupa lautan.
Dari 17.506 pulau tersebut terdapat Pulau-pulau
terluar yang menjadi batas langsung Indonesia dengan negara tetangga.
Berdasarkan hasil survei Base Point atau Titik Dasar yang telah dilakukan
DISHIDROS TNI AL, untuk menetapkan batas wilayah dengan negara tetangga,
terdapat 183 titik dasar yang terletak di 92 pulau terluar, sisanya ada di
tanjung tanjung terluar dan di wilayah pantai. Dari 92 pulau terluar ini ada 12
pulau yang harus mendapatkan perhatian serius.
Dalam Amandemen UUD 1945 Bab IX A tentang Wilayah Negara, Pasal 25A
tercantum Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan
yang berciri nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya
ditetapkan dengan undang-undang. Di sini jelas disebutkan bahwa Negara Kesatuan
Republik Indonesia adalah negara kepulauan berwawasan nusantara, sehingga batas
wilayah di laut harus mengacu pada UNCLOS (United Nations Convension on the Law
of the Sea) 82/ HUKLA (Hukum laut) 82 yang kemudian diratifikasi dengan UU No.
17 Tahun 1985.Dampak dari ratifikasi Unclos ini adalah keharusan Indonesia untuk menetapkan Batas Laut Teritorial (Batas Laut Wilayah), Batas Zone Ekonomi Ekslusif (ZEE) dan Batas Landas Kontinen.
Indonesia Adalah negara kepulauan yang memiliki sekitar 17.506 buah pulau dan 2/3 wilayahnya berupa lautan. Dari 17.506 pulau tersebut terdapat pulau-pulau terluar yang menjadi batas langsung Indonesia dengan negara tetangga.
BATAS WILAYAH NKRI
Indonesia mempunyai perbatasan darat dengan tiga
negara tetangga, yaitu Malaysia, Papua Nugini dan Timor Leste. Sementara
perbatasan laut dengan sepuluh negara tetangga, diantaranya Malaysia,
Singapura, Vietnam, Filipina, Papua Nugini, Timor Leste, India, Thailand,
Australia, dan Palau. Hal ini tentunya sangat erat kaitannya dengan masalah
penegakan kedaulatan dan hukum di laut, pengelolaan sumber daya alam serta
pengembangan ekonomi kelautan suatu negara.
Kompleksitas permasalah di laut akan semakin
memanas akibat semakin maraknya kegiatan di laut, seperti kegiatan pengiriman
barang antar negara yang 90%nya dilakukan dari laut, ditambah lagi dengan
isu-isu perbatasan, keamanan, kegiatan ekonomi dan sebagainya. Dapat
dibayangkan bahwa penentuan batas laut menjadi sangat penting bagi Indonesia,
karena sebagian besar wilayahnya berbatasan langsung dengan negara tetangga di
wilayah laut. Batas laut teritorial diukur berdasarkan garis pangkal yang
menghubungkan titik-titik dasar yang terletak di pantai terluar dari
pulau-pulau terluar wilayah NKRI. Berdasarkan hasil survei Base Point atau
titik dasar untuk menetapkan batas wilayah dengan negara tetangga, terdapat 183
titik dasar yang terletak di 92 pulau terluar, sisanya ada di tanjung tanjung
terluar dan di wilayah pantai
Pulau-pulau terluar biasanya adalah daerah
terpencil, miskin bahkan tidak berpenduduk dan jauh dari perhatian pemerintah.
Keberadaan pulau-pulau ini secara geografis sangatlah strategis, karena
berdasarkan pulau inilah batas negara kita ditentukan. Pulau-pulau ini
seharusnya mendapatkan perhatian dan pengawasan serius agar tidak menimbulkan
permasalahan yang dapat menggangu keutuhan wilayah Indonesia, khususnya pulau
yang terletak di wilayah perbatasan dengan negara negara yang tidak/ belum
memiliki perjanjian (agreement) dengan Indonesia. Ada beberapa kondisi yang
membahayakan keutuhan wilayah jika terjadi pada pulau-pulau terluar,
diantaranya :
1. Hilangnya pulau secara fisik akibat abrasi, tenggelam, atau karena
kesengajaan manusia.2. Hilangnya pulau secara kepemilikan, akibat perubahan status kepemilikan akibat pemaksaan militer atau sebagai sebuah ketaatan pada keputusan hukum seperti yang terjadi pada kasus berpindahnya status kepemilikan Sipadan dan Ligitan dari Indonesia ke Malaysia
3. Hilang secara sosial dan ekonomi, akibat praktek ekonomi dan sosial dari masyarakat di pulau tersebut. Misalnya pulau yang secara turun temurun didiami oleh masyarakat dari negara lain.
SEBARAN PULAU-PULAU TERLUAR
Berdasarkan inventarisasi yang telah dilakukan oleh DISHIDROS TNI AL, terdapat 92 pulau yang berbatasan langsung dengan negara tetangga, diantaranya :
1. Pulau Simeulucut, Salaut Besar, Rawa, Rusa, Benggala dan Rondo berbatasan dengan India
2. Pulau Sentut,, Tokong Malang Baru, Damar, Mangkai, Tokong Nanas, Tokong Belayar, Tokong Boro, Semiun, Subi Kecil, Kepala, Sebatik, Gosong Makasar, Maratua, Sambit, Berhala, Batu Mandi, Iyu Kecil, dan Karimun Kecil berbatasan dengan Malaysia
3. Pulau Nipa, Pelampong, Batu berhenti, dan Nongsa berbatasan dengan Singapura
4. Pulau Sebetul, Sekatung, dan Senua berbatasan dengan Vietnam
5. Pulau Lingian, Salando, Dolangan, Bangkit, Manterawu, Makalehi, Kawalusu, Kawio, Marore, Batu Bawa Ikang, Miangas, Marampit, Intata, kakarutan dan Jiew berbatasan dengan Filipina
6. Pulau Dana, Dana (pulau ini tidak sama dengan Pulau Dana yang disebut pertama kali, terdapat kesamaan nama), Mangudu, Shopialoisa, Barung, Sekel, Panehen, Nusa Kambangan, Kolepon, Ararkula, Karaweira, Penambulai, Kultubai Utara, Kultubai Selatan, Karang, Enu, Batugoyan, Larat, Asutubun, Selaru, Batarkusu, Masela dan Meatimiarang berbatasan dengan Australia
7. Pulau Leti, Kisar, Wetar, Liran, Alor, dan Batek berbatasan dengan Timor Leste
8. Pulau Budd, Fani, Miossu, Fanildo, Bras, Bepondo danLiki berbatasan dengan Palau
9. Pulau Laag berbatasan dengan Papua Nugini
10. Pulau Manuk, Deli, Batukecil, Enggano, Mega, Sibarubaru, Sinyaunau, Simuk dan wunga berbatasan dengan samudra Hindia
Diantara 92 pulau terluar ini, ada 12 pulau yang harus mendapatkan perhatian serius dintaranya:
1. Pulau Rondo
Pulau Rondo terletak di ujung barat laut Propinsi
Nangro Aceh Darussalam (NAD). Disini terdapat Titik dasar TD 177.
Pulau ini adalah pulau terluar di sebelah barat
wilayah Indonesia yang berbatasan dengan perairan India.
2. Pulau Berhala
Pulau Berhala terletak di perairan timur Sumatera
Utara yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Di tempat ini terdapat Titik
Dasar TD 184. Pulau ini menjadi sangat penting karena menjadi pulau terluar
Indonesia di Selat Malaka, salah satu selat yang sangat ramai karena merupakan
jalur pelayaran internasional.
3. Pulau Nipa
Pulau Nipa adalah salah satu pulau yang
berbatasan langsung dengan Singapura. Secara Administratif pulau ini masuk
kedalam wilayah Kelurahan Pemping Kecamatan Belakang Padang Kota Batam Propinsi
Kepulauan Riau. Pulau Nipa ini tiba tiba menjadi terkenal karena beredarnya isu
mengenai hilangnya/ tenggelamnya pulau ini atau hilangnya titik dasar yang ada
di pulau tersebut. Hal ini memicu anggapan bahwa luas wilayah Indonesia semakin
sempit.
Pada kenyataanya, Pulau Nipa memang mengalami
abrasi serius akibat penambangan pasir laut di sekitarnya. Pasir pasir ini
kemudian dijual untuk reklamasi pantai Singapura. Kondisi pulau yang berada di
Selat Philip serta berbatasan langsung dengan Singapura disebelah utaranya ini
sangat rawan dan memprihatinkan.
Pada saat air pasang maka wilayah Pulau Nipa
hanya tediri dari Suar Nipa, beberapa pohon bakau dan tanggul yang menahan
terjadinya abrasi. Pulau Nipa merupakan batas laut antara Indonesia dan
Singapura sejak 1973, dimana terdapat Titik Referensi (TR 190) yang menjadi dasar
pengukuran dan penentuan media line antara Indonesia dan Singapura. Hilangnya
titik referensi ini dikhawatirkan akan menggeser batas wilayah NKRI. Pemerintah
melalui DISHIDROS TNI baru-baru ini telah mennam 1000 pohon bakau, melakukan
reklamasi dan telah melakukan pemetaan ulang di pulau ini, termasuk pemindahan
Suar Nipa (yang dulunya tergenang air) ke tempat yang lebih tinggi.
4. Pulau Sekatung
Pulau ini merupakan pulau terluar Propinsi
Kepulauan Riau di sebelah utara dan berhadapan langsung dengan Laut Cina
Selatan. Di pulau ini terdapat Titik Dasar TD 030 yang menjadi Titik Dasar
dalam pengukuran dan penetapan batas Indonesia dengan Vietnam.
5. Pulau Marore
Pulau ini terletak di bagian utara Propinsi
Sulawesi Utara, berbatasan langsung dengan Mindanau Filipina. Di pulau ini
terdapat Titik Dasar TD 055.
6. Pulau Miangas
Pulau ini terletak di bagian utara Propinsi
Sulawesi Utara, berbatasan langsung dengan Pulau Mindanau Filipina. Di pulau
ini terdapat Titik Dasar TD 056.
7. Pulau Fani
Pulau ini terletak Kepulauan Asia, Barat Laut
Kepala Burung Propinsi Irian Jaya Barat, berbatasan langsung dengan Negara
kepulauanPalau. Di pulau ini terdapat Titik Dasar TD 066.
8. Pulau Fanildo
Pulau ini terletak di Kepulauan Asia, Barat Laut
Kepala Burung Propinsi Irian Jaya Barat, berbatasan langsung dengan Negara
kepulauanPalau. Di pulau ini terdapat Titik Dasar TD 072.
9. Pulau Bras
Pulau ini terletak di Kepulauan Asia, Barat Laut
Kepala Burung Propinsi Irian Jaya Barat, berbatasan langsung dengan Negara
Kepualuan Palau. Di pulau ini terdapat Titik Dasar TD 072A.
10. Pulau Batek
Pulau ini terletak di Selat Ombai, Di pantai
utara Nusa Tenggara Timur dan Oecussi Timor Leste. Dari Data yang penulis
pegang, di pulau ini belum ada Titik Dasar
11. Pulau Marampit
Pulau ini terletak di bagian utara Propinsi
Sulawesi Utara, berbatasan langsung dengan Pulau Mindanau Filipina. Di pulau
ini terdapat Titik Dasar TD 057.
12. Pulau Dana
Pulau ini terletak di bagian selatan Propinsi
Nusa Tenggara Timur, berbatasan langsung dengan Pulau Karang Ashmore Australia.
Di pulau ini terdapat Titik Dasar TD 121
KESIMPULAN
Sebagai negara kepulauan yang berwawasan nusantara, maka Indonesia harus menjaga keutuhan wilayahnya. Pulau-pulau terluar biasanya adalah daerah terpencil, miskin bahkan tidak berpenduduk dan jauh dari perhatian Pemerintah.
Keberadaan pulau-pulau ini
secara geografis sangatlah strategis, karena berdasarkan pulau inilah batas
negara kita ditentukan. Pulau-pulau ini seharusnya mendapatkan perhatian dan
pengawasan serius agar tidak menimbulkan permasalahan yang dapat menggangu
keutuhan wilayah Indonesia, khususnya pulau yang terletak di wilayah perbatasan
dengan negara negara yang tidak/ belum memiliki perjanjian (agreement) dengan
Indonesia. Dari 92 pulau terluar yang dimiliki Indonesia terdapat 12 pulau yang
harus mendapat perhatian khusus, Pulau-pulau tersebut adalah Pulau Rondo,
Berhala, Nipa, Sekatung, Marore, Miangas, Fani, Fanildo, Dana, Batek, Marampit
dan Pulau Bras
DAFTAR PUSTAKA
Kahar, Jounil, 2004. Penyelesaian Batas Maritim NKRI . Pikiran Rakyat 3 Januari 2004.
Tim Redaksi, 2004. Pulau-pulau terluar Indonesia. Buletin DISHIDROS TNI AL edisi 1/ III tahun 2004.
Tim Redaksi, 2004. Potret Pulau Nipa. Buletin DISHIDROS TNI AL edisi 1/ III tahun 2004.
0 komentar:
Posting Komentar